Hahaha! Ga ngerti juga kenapa harus dinamakan stasiun kelas ‘bawah’. Besar kemungkinan karena keberadaan stasiun tugu yang notabene Tatsaka, Argo Cs dsb sering ‘ngapel’ serta mengusung bendera executive juga bisnis.
Siang menjelang sore itu aku melihat dua temanku, si adit ‘monyet’ dan ganjar ‘sumitro’ bak abang – abang preman, menunggu di luar stasiun lempuyangan. Sesaat kemudian, kulihat Wina (temanku sekaligus ibuku di luar rumah, wak3) dan Aya (temanku sekaligus ibu keduaku di luar rumah!!). Muka kedua temanku itu sedikit mengerut, rupanya masih ada 3 teman lagi yang belum datang.
Si bocah berkepala botak itupun datang juga, hahaha!! Sorry Sun! Ini dia si Sunu. Kayaknya dia yang paling rapi surapih. Dan kemudiaaannn disusul oleh preman u’un lemot, Yogi!! Seperti biasa ada aja rokok di tangannya. And finally, temen cewe ter-tengilku, si Madith yang kayaknya lagi diceramahin her daddy mungkin lagi dibilangin gini, ‘Anakku yang tengil, jangan terlalu tengil ya disana.’ Hahahhaha!! Nyatanya juga teteup ja tengil…
Kereta yang entah kenapa dinamakan Legawa, dugaan sok tahuku karena penumpang menunggu kereta ini harus punya kesabaran yang ngga mudah karatan dan anti malu kayak 8 orang bodoh ini (sempat – sempatnya foto di rel).
Yuhuy!!! Adit, Ganjar, Madith, Wina, Aya, Sunu, Yogi, dan aku menunggang Legawa menuju kampung eh kota Wina tercinta yaitu PURWOKERTO!!!
Legawa yang Ga Legawa
Kereta ekonomi ini memang punya nama yang aneh. Selain hobinya yang nelat, juga karena di dalamnya ga sesuai banget dengan namanya yang artinya ‘lapang dada’ karena penuh sesak. Mungkin lebih tepat kalau penumpangnya harus punya sifat legawa untuk nerima kondisi crowded kayak gini. Tapi ni pengalaman yang bernilai banget, karena bisa menikmati berbagai macam karakter orang dari kapten (yang ganteng itu) sampai cleaning service (yang bilang di gerbong belakang bisa untuk futsal-an), dari penumpang (yang bentuknya macam - macam) sampai penjaja makanan (hidup mie!!), dari orang tua ‘bangkotan’ sampai anak kecil ‘umbelen’. Luar biasa!!! Setelah berdiri sebentar, 8 gelandangan melewati gerbong – gerbong untuk mencari tempat futsal-an yang dibilang si cleaning service itu. Bisa menemukan tempat itu kah?? Ya jelas tidak, tapi lumayan untuk bisa memboikot 3 pasang kursi untuk rombongan ranger ini (udah kayak power ranger aja).
Rumah Wina atau Kantor Kimia Farma?
Setelah di jemput dengan 2 mobil, the rangers sampai juga di rumah wina yang so blue (cat rumah biru semua). Aku juga bingung, ni kantor apa rumah, ni rumah apa kantor. Tapi yang jelas, ga sempit dan ga luas tapi nyaman! Misalnya diantara ranger ni ada yang pingsan juga udah disiapin banyak infuse di belakang. Busettt, rumah kok di belakangnya numpuk obat berdus-dus gitu. Alamakk!! Pantesan Wina makmur gitu ya. Hihihi peace win!
Menunggu Pagi di Purwokerto.
Iseng campur ga ada kerjaan! Hal itu yang membawa the ranger jalan – jalan keliling kota (nyaris ke batur raden tapi tutup) hingga alun – alun kota yang kayak lapangan bola stadion. Hijauuu!!!
Setelah sempat diganggu orang yang entah laki atau perempuan, akhirnya penghabisan waktu digunakan untuk foto – foto!! Alamakkk!!!
Di tengah kesibukan itu, kami mendengar anggota ranger yang lain telah tiba di Purwokerto. Dan setelah sampai di rumah, anggota ranger yang baru datang itu pun telah tepar dalam posisinya masing – masing.
Yoelius, Gandhi, Natal, Tita dan Linda…
Welcome for all of you!!
Setelah bangun pagi, makan pagi, nge-jamm sesaat (walaupun aku jadi keyboardist yang ga jelas diiringi Yogi sebagai guitarist ditambah Adit sebagai dokumentator dan rekan ranger lain sebagai penyemarak dan juga Gandhi dan Ganjar sebagai disturber).
Um… ada part yang ga perlu dijelasin lebih jauh, yang penting tahu – tahu kami semua sudah ada di 2 mobil dan bergerak menuju kebun strowberi!!!
Kebun Strowberi yang tak-Berstrowberi!!
Langit sepertinya tidak terlalu bersahabat karena dengan senang hati mengirimkan kepada The Rangers yaitu hujan rintik – rintik plus rintik. Setelah transit di sebuah gubuk yang entak apa namanya, juga berfoto bersama, kami pun bergerak menuju ke lokasi lain.
Sungai!!!
Walaupun indah, hanya beberapa ranger yang turun, sementara ranger yang lain, setia menunggu di atas. Aku sendiri tidak turun karena ehem… new shoes… alias takut ni sepatu basah juga karena kabut mulai turun.
Namun akhirnya The Rangers kembali berkumpul di jembatan sungai. Pemandangan kabut yang sudah mulai datang tetap mendorong kami semua untuk ber-pose di depan kamera. Ada accident kecil saat Adit yang sedang sibuk mengatur kamera di atas tripod-nya, kemudian tiba - tiba berdiri, padahal dia tidak sadar masih mengalungkan kamera di leher, alhasil tu kamera+tripodnya terbawa bersamaan. Emang seperti itu nasib orang seculun Adit, harap maklum. wkwk! Menemukan ratusan pohon seolah menjadi harta yang sungguh menyenangkan. Dikarenakan mata yang terbiasa melihat layar komputer, atau melihat bangunan Fisip UAJY selama bertahun – tahun, atau melihat muka – muka culun rekan – rekan lain atau hanya melihat pasangannya terus. Hahaha!! Ga mutu banget sih alasannya, pokoknya pada intinya The Rangers senang melihat ratusan pohon dan kemudian mengabadikannya dengan tawa.
Pose - pose narsis dan sok macho pun berkumandang. Kabut yang kebal - kebul seperti ga menyurutkan keinginan kami semua untuk tetap mengisi penuh kartu memori milik adit.
Cherss up!!
Si Suster Bude
The Rangers pun bertobat dengan mengikuti misa (kecuali Adit yang lagi males, Yogi plus Sunu yang masjidaholic). Misa ini untuk memperingati anniversary budhe dari Wina yang adalah seorang suster. Suster yang lucu! Selamat meneruskan karya sus!! Moga aka nada 25 tahun lagi dan kelipatannya.
Kantor eh rumah Wina pun kebanjiran orang – orang yang ingin bertemu dengan suster untuk mengucapkan selamat.
Dan The Rangers lebih berbahagia lagi karena makanannya banyak!!!
Hwaaaaa two thumbs up for soup! Semuanya enak dan nambah!! Dasar The Rangers emang kaum Hobo!
Go Home!!
Finally, karena masih banyak pekerjaan yang ada di Jogja ditambah tidak enak membuat orang tua Wina repot (aku sendiri disuruh pulang ibu karena Bang Surya, abang keduaku, pengen ketemu aku dan sudah harus pulang di hari yang sama), kesemua excuse itu di-mix dan membentuk kesepakatan pulang.
Wooyyy Legawa!!! Pulangkan kami ya…
Suasana Legawa tidak se’heboh’ biasanya, mungkin dikarenakan Legawa pertama berangkat dari stasiun ini (maklum, jam 6 pagi).
Stasiun Kelas ‘Bawah’ lagi
Hwaaa,,, JOGJA!!! Baru ditinggal 3 hari sudah kangen ni kota.
Dengan muka yang eneg dan perut yang eneg kami membuat foto bareng yang eneg tapi hasilnya bagus kok…!!!
Love u all!! Pengalaman yang berharga…
The Rangers!!! Gogogo!!!
(Photographer : Rahaditya Adi Nugraha, Editor Foto : Yoelius Marindha, Maria Nari Gunita)
10 comments:
Wuihhhh.... keren
oleh deh!
lagi yok!
hayooo, aku masih ingin terus bercinta dengan kaki...!! next destination! Lombok!!!
banyak bagian bodohmu yg nggak dituliss,huuu..
kayak teklak tekluk pas misanya suster bude, tidur mangap di keretaa, ambil makanan paling 'mahal' (lontong opor dgn toppingmu yg sak hohah),dll.
dasar.
dn aq nggak tengill.
aq msh dlm level, w a j a r te.plis ya..
:D
hahaha tu kalau ditulis ntar ni blog udah kayak novel, panjaaangg...!!
ga mau tahu sih dit, tengil ya tengil aja... hahaha!
iya ni teh, tengil itu kan predikatku :p
kalo berpetualang pake motor mungkin perlu JAS SEPATU = jas hujan utk sepatu. cek aja fotonya di jas-sepatu.blogspot.com.
hepi holideyyy....
Ikut dooooooong!!!
Perjalanan berikutnya.... yayayayayayayaya???
hehehehe..
hahaha maunya kemana dim?
Post a Comment